Latar belakang Aikido

Peristilahan

Kata "aikido" ditulis dalam tulisan Kanji bahasa Jepun.

Kata "aikido" dalam bahasa Jepun berasal dari tiga aksara utama:

  • - ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan
  • - ki - jiwa, tenaga kehidupan
  • - dō - jalan, cara

Maka, kata gabung ini mengungkapkam Aikido sebagai suatu seni yang menekankan harmonisasi dan keselarasan antara tenaga ki (気) dalam individu dengan tenaga ki dalam alam semesta. Seni bela diri ini juga menekankan kepada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan;[1] prinsip ini diterapkan pada gerakan yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederakan lawan.

Sejarah perkembangan

Morihei Ueshiba, pengasas seni Aikido.

Aikido diformulasikan sejak akhir 1920-an sampai dengan 1930-an hingga pada bentuknya yang sekarang oleh Morihei Ueshiba (植芝 盛平 14 Disember 1883-26 April 1969, disebut juga sebagai o-sensei 大先生、翁先生 "guru besar")[2]. Ueshiba memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama)[3] selain "basis"-nya Daito ryu, menjadi suatu seni beladiri yang unik.[4] Morihei Ueshiba sebagai seorang murid merupakan murid yang berbakat dan mengabdi pada gurunya yaitu Sokaku Takeda. Sokaku Takeda memberi lisensi kelengkapan ilmunya kepada Morihei Ueshiba dalam bentuk "Mokuroku".

Dengan lisensi tersebut Morihei Ueshiba mendirikan sekolah pertamanya dengan nama "Ueshiba Ryu Daito Aiki jutsu" yang kemudian berubah nama menjadi "Aiki Budo" dan akhirnya disempurnakan dengan nama "Aikido". Dojo pertama Aikido didirikannya di Tokyo dan hingga saat ini masih tetap ada dan bernama Aikikai Hombu Dojo, sebagai pusat pengembangan aikido di seluruh dunia.

Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan universal.[5] Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan Aikido dengan cara mendidik dan menciptakan praktisi beladiri ini di seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal 26 April 1969 karena penyakit kanker,[6] namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.